Cara Merawat Tanaman Tomat

Simak cara merawat tanaman tomat yang benar dan paling disarankan, bisa diterapkan pada budidaya tomat dalam pot, polybag, hidroponik maupun ditanaman langsung di kebun / lahan luas. Tanaman tomat merupakan jenis tanaman yang cukup sensitif dan perlu perawatan yang intensif. Tanaman ini sangat rentan terhadap hama dan penyakit, terutama bila ditanam di dataran rendah. Cara merawat tanaman tomat dibawah ini bisa diaplikasikan sesuai usia tomat setelah tanam, simak caranya dibawah ini.

1. Pengecoran
Tak peduli tanaman tomat anda berusia berapa hari setelah tanam, cara merawat tanaman tomat yang pertama adalah pengecoran. Kocorkan larutan Pupuk Hayati M-BIO dosis 1 liter yang dicampur dengan 150 liter air ke setiap lubang akar tanaman tomat (200 ml tiap tanaman) setidaknya 7 hari sekali. Pupuk hayati M-BIO mengandung hormon auksin, sitokinin dan giberelin yang sangat bermanfaat dalam merangsang pertumbuhan tanaman tomat, mulai dari pembentukan akar, merangsang pembentukan bunga & buah hingga merangsang pembesaran ukuran buah tomat.

2. Pemupukan
Tanaman Tomat Usia 0-4 minggu
Untuk tanaman tomat yang masih berusia 0-4 minggu (bibit - semai), tanaman tomat membutuhkan media tanam yang kaya akan unsur hara N (nitrogen) dan P (fosfor), kedua unsur hara tersebut sangat dibutuhkan untuk menunjang kebutuhan tanaman tomat dalam pembentukan batang, daun, akar, rambut akar, pembentukan bunga dan menguatkan batang tomat supaya tidak mudah rebah / patah. Anda bisa membuat pupuk dasar tanaman tomat sendiri, simak caranya dibawah ini,
Bahan-bahan:
- Kotoran ternak (ayam / kambing / kelinci / dll): 50 kg
- Eceng gondok / buah setengah busuk / batang pohon pisang : 30 kg
- Rerumputan / tanaman sisa panen / azolla / jerami: 20 kg
- Dedak / bekatul: 5 kg
- Gula merah / gula putih: 100 gr
- Air / air cucian beras: ± 5 liter
- Pupuk Hayati M-BIO: 105ml (7 tutup botol)

Pembuatan:
  • Larutkan Pupuk Hayati M-BIO, gula & air / air cucian beras di dalam wadah hingga tercampur rata
  • Campur rata bahan-bahan organik yang telah dicacah menggunakan sekop.
  • Siramkan larutan M-BIO, air & gula secara merata dengan menggunakan embrat pada campuran bahan organik, sampai kandungan air pada campuran bahan organik tersebut mencapai ± 50% (adonan bila diremas dengan tangan tidak keluar air, dan apabila remasan dilepas adonan mekar)
  • Adonan ditumpukkan merata di tempatnya, kemudian ditutup dengan karung goni atau penutup lainnya supaya tidak terkena hujan dan sinar matahari langsung. 
  • Setelah 6-8 jam, suhu adonan diperiksa. Selanjutnya aduk-aduk / balik adonan sampai suhu adonan dingin kemudian ditutup kembali. 
  • Setelahnya, adonan harus dibalik / diaduk kembali setiap hari untuk menjaga suhu adonan tetap di bawah 40° C.
  • Setelah ± 7-10 hari fermentasi, Pupuk dasar tanaman tomat siap diaplikasikan.

Cara Pengaplikasian Pupuk dasar tanaman tomat:
  • Pupuk dasar untuk tomat bisa langsung ditebarkan di atas lahan pada saat pengolahan tanah / membuat bedengan, kemudian dicampur dengan tanah secara merata.
  • Takaran pupuk dasar ini berkisar antara 5 - 10 ton/ha, tergantung pada komoditas tanaman dan tingkat kesuburan tanah. Untuk tanaman tomat dalam pot / polybag, dosis pupuk dasar adalah 1:1 antara pupuk dasar dengan media tanam.
  • Pupuk dasar tanaman tomat setidaknya diberikan sedikitnya 2x dalam 4 minggu supaya kebutuhan nutrisi terpenuhi.

Tanaman Tomat Usia 1 bulan - Panen
Setelah 1 bulan persemaian, tanaman tomat sudah boleh dipindahkan ke lahan tanam / kebun / pot / polibag yang lebih besar. Biasanya kurang lebih 1-2 minggu setelah pindah tanam, tanaman tomat mulai membentuk bunga dan bakal buah. Di masa ini, tanaman tomat sangat membutuhkan unsur hara N (nitrogen) dan K (Kalium), kedua unsur hara tersebut dibutuhkan untuk menjaga warna hijau daun, penting dalam proses fotosintesis dan pengangkutan hasil fotosintesis ke seluruh bagian tanaman, pembentukan buah, memperbesar ukuran buah & mencegah kerontokan daun, bunga & buah tomat. Anda juga bisa membuat pupuk susulan tanaman tomat dengan bahan-bahan organik yang mudah ditemukan, seperti dibawah ini.
Bahan-bahan:
- Sabut Kelapa: 3 kg
- Kulit buah-buahan / seresah daun / serbuk gergaji / abu kayu: 2 kg
- kotoran hewan (sapi / kerbau / kelinci / dll): 3 kg
- Rerumputan / daun-daun hijau / azolla: 2 kg
- Air kelapa: 3 liter
- Gula merah / gula putih: 100 gr
- Air: 12 liter
- Pupuk Hayati M-BIO: 105ml (7 tutup botol)

Pembuatan:
  • Larutkan air, gula, air kelapa dan Pupuk Hayati M-BIO hingga tercampur rata di dalam ember cat / wadah yang bisa ditutup rapat
  • Masukkan bahan-bahan organik yang telah dicacah, setidaknya campuran bahan organik bervolume ⅓ dari total keseluruhan. Pastikan semua bahan organik terendam air dan campur rata sekali lagi.
  • Tutup rapat ember / wadah supaya proses fermentasi bekerja dengan sempurna
  • Lakukan pengadukan sehari sekali selama 7 hari, setelah itu pupuk susulan tanaman tomat siap diaplikasikan.

Cara Pengaplikasian Pupuk susulan tanaman tomat
  • Setiap satu liter pupuk organik cair ini harus dicampur dengan 5 - 10 liter air, boleh ditambah air bila dirasa terlalu pekat.
  • Sebelum disemprotkan, saring dahulu larutan pupuk agar sisa-sisa bahan organik yang tidak larut-- tidak terbawa ke dalam tangki sprayer.
  • Kocorkan 1 gelas kecil / 200 ml pupuk susulan ini ke lubang akar tanaman tomat, sebagian lagi boleh disemprotkan ke bagian batang, daun & buah muda menggunakan sprayer.
  • Sisa / bahan organik yang tidak larut juga memiliki kandungan nutrisi yang kurang lebih sama, setelah dikeringkan bisa dibenamkan di kiri-kanan tanaman tomat di hari selanjutnya.
  • Lakukan pemupukan susulan setiap 1 - 2 minggu sekali sampai tanaman tomat dipanen supaya tidak kekurangan nutrisi. 

3. Pemangkasan
Cara Merawat tanaman tomat yang ketiga adalah pemangkasan yang dilakukan setiap minggu. Pemangkasan tunas yang tumbuh pada ketiak daun harus segera agar tidak tumbuh menjadi batang. Untuk mengatur ketinggian tanaman tomat, ujung tanaman bisa dipotong. Pemotongan ujung tanaman dilakukan setelah terlihat jumlah dompolan buah sekitar 5-7 buah.

4. Penambahan Media Tanam
Setelah tanaman tomat tumbuh cukup besar, tambahkan media tanam yang dicampur dengan pupuk dasar ke dalam pot / polybag / area tanam untuk memperkuat batang dan perakaran, memberikan ruang lebih pada akar untuk berkembang dan menyerap nutrisi dari tanah.

5. Penyiangan
Penyiangan dilakukan untuk mengendalikan rumput liar dan gulma pengganggu yang biasanya menjadi tanaman inang hama dan penyakit. Jika diperlukan, semprot daun, batang, buah muda dan media tanam tomat dengan Pupuk Hayati M-BIO dosis 1 tutup botol / 2 liter air untuk menekan pertumbuhan jamur dan bakteri patogen pada tanaman tomat.

6. Perempelan
Perempelan dilakukan untuk meningkatkan produktifitas tanaman. Yaitu dengan memangkas 3 – 4 batang tunas air paling bawah serta membuang daun-daun tua dan berpenyakit.

Manfaat Hebat Pupuk Hayati M-BIO dalam Cara Merawat Tanaman Tomat

M-BIO adalah Jenis Pupuk Hayati terbaik yang cocok digunakan sebagai dan/atau kombinasi dalam cara merawat tanaman tomat. Pupuk yang lebih sering dikenal dengan pupuk biofertilizer ini selain mengandung berbagai hormon perangsang tumbuh seperti Auksin, Giberelin, Sitokinin dan enzim sebagai senyawa bioaktif untuk pertumbuhan tanaman, juga mengandung mikroba majemuk hidup yang menguntungkan bagi tanaman diantaranya: Azotobacter sp, Bacillus sp, Lactobacillus sp, Saccharomyces sp. 
 cara merawat tanaman tomat
Deptan No. 258/Kpts/SR.310/B/07/2015

Azotobacter sp & Bacillus sp yang ada dalam Pupuk Hayati M-BIO merupakan mikroba yang berfungsi sebagai pengikat N bebas secara aerob dan melarutkan phospat serta menurunkan pH substrat akibat asam organik yang dihasilkannya sehingga mempengaruhi sifat fisik dan kimia tanah dalam meningkatkan kesuburan tanah. Mikroba tsb mampu meningkatkan perkecambahan biji, pertumbuhan tanaman, tegakan tanaman dan pertumbuhan vegetatif. Memiliki kemampuan dalam menghasilkan antibiotik alami, mampu menekan pertumbuhan penyakit layu bakteri pada biji tomat yang disebabkan oleh Ralstonia solanacearum. Mikroba ini juga dapat bertindak sebagai fasilitator dalam penyerapan beberapa unsur hara dari media tanam.

Tak hanya itu, dalam cara merawat tanaman tomat yang dikombinasikan dengan Pupuk Hayati M-BIO juga terbukti sangat menguntungkan, pasalnya selain kedua mikroba yang disebutkan diatas masih ada mikroba Lactobacillus sp & Saccharomyces sp yang dapat meningkatkan percepatan dekomposisi bahan-bahan organik, serta memfermentasikannya tanpa menyisakan senyawa beracun yang ditimbulkan dari pembusukan bahan organik. Selain itu, bahan-bahan organik yang telah difermentasi / matang terbukti memiliki kandungan unsur hara lebih banyak dan lebih mudah diserap oleh tanaman tomat.

DAPATKAN SEKARANG!!
Diskon 10% untuk 1 btl pertama
Info Lengkap Harga dan Pemesanan
pemesanan m-bio porasi cara merawat tanaman tomat
Distributor & Agen Resmi M-BIO Porasi
Keamanan dan Kenyamanan Privasi Pelanggan Terjamin

*(( Cara Merawat Tanaman Tomat ))*

Line ID:
mbioporasi
Telegram ID:
@mbioporasi
Posted by: M-BIO PORASI
SHARE
    Blogger Comment
    Facebook Comment

0 komentar:

Posting Komentar