Cara Memupuk Cabe Rawit

Berikut ini panduan tentang Cara Memupuk Cabe Rawit secara organik sekaligus proses pembuatannya menggunakan bahan-bahan organik yang mudah ditemukan di sekitar pekarang rumah, dengan begitu anda bisa menanam tanaman cabe rawit yang terjamin kesehatannya sebab tidak ada residu pupuk kimia / anorganik yang menempel pada cabe rawit yang kelak dipanen. Cabe rawit sangat cocok sekali ditanam di daerah tropis, dengan syarat tumbuh antara ketinggian 0-500 mdpl. Namun dari hasil uji lapangan tanaman ini dapat tumbuh di ketinggian 1000 mdpl, hanya saja ketinggian tempat akan mempengaruhi pertumbuhan & hasil panen tanaman. Berikut ini cara memupuk cabe rawit yang perlu anda lakukan,

1. Saat Pengolahan Tanah / Membuat bedengan
Setelah pengolahan tanah rampung / saat membuat bedengan, tebarkan pupuk dasar matang yang kaya akan unsur hara dominan P (fosfor), kemudian dicampur dengan tanah secara merata. Takaran pupuk dasar ini berkisar antara 5 - 10 ton/ha, disesuaikan dengan komoditas tanaman dan tingkat kesuburan tanah. Untuk tanaman cabe rawit dalam pot / polybag, dosis pupuk dasar adalah 1:1 antara pupuk dasar dengan media tanam. Sebaiknya pupuk dasar cabe rawit kembali diaplikasikan (dibenamkan di kanan kiri tanaman) setelah tanaman cabe rawit dipanen untuk menunjang kebutuhan nutrisi pada panen selanjutnya. Simak cara pembuatan pupuk dasar cabe rawit dibawah ini,
Bahan-bahan:
- Kotoran ayam: 100 kg
- Dedak / bekatul: 5 kg
- Gula merah / gula putih: 100 gr
- Air / air cucian beras: ± 5 liter
- Pupuk Hayati M-BIO: 105ml (7 tutup botol)

Pembuatan:
  • Larutkan Pupuk Hayati M-BIO, gula & air / air cucian beras di dalam wadah hingga tercampur rata
  • Campur rata kotoran ayam dengan dedak / bekatul menggunakan sekop.
  • Siramkan larutan M-BIO, air & gula secara merata dengan menggunakan embrat pada campuran kotoran ayam, sampai kandungan air pada campuran kotoran ayam tersebut mencapai ± 50% (adonan bila diremas dengan tangan tidak keluar air, dan apabila remasan dilepas adonan mekar)
  • Adonan ditumpukkan merata di tempatnya, kemudian ditutup dengan karung goni atau penutup lainnya supaya tidak terkena hujan dan sinar matahari langsung. 
  • Setelah 6-8 jam, suhu adonan diperiksa. Selanjutnya aduk-aduk / balik adonan sampai suhu adonan dingin kemudian ditutup kembali. 
  • Setelahnya, adonan harus dibalik / diaduk kembali setiap hari untuk menjaga suhu adonan tetap di bawah 40° C.
  • Setelah ± 7-10 hari fermentasi, Pupuk dasar tanaman cabe rawit siap diaplikasikan.

2. Penyemprotan lahan / media tanam
1 hari sebelum ditanam, baik saat penyemaian maupun saat menanam tanaman cabe rawit, semprotlah media semai, lahan tanam ataupun media tanam dalam pot / polybag dengan larutan Pupuk Hayati M-BIO dosis 1 tutup botol (15 ml) dalam 2 liter air supaya mikroba hidup yang ada dalam pupuk hayati M-BIO dapat berkembang biak dalam tanah / media tanam dan meningkatkan kemampuan media tanam dalam menyediakan unsur hara bagi tanaman cabe rawit.

3. Perendaman biji / benih cabe rawit
Rendamlah biji / benih cabe rawit selama 24 jam dalam larutan Pupuk hayati M-BIO dosis 1 tutup botol (15 ml) / 1 liter air. Hal ini tidak boleh dilewatkan sebab dengan merendam benih dalam pupuk hayati M-BIO terbukti mampu membantu meningkatkan pertumbuhan akar dan rambut akar, mempercepat proses perkecambahan, mempercepat terbentuknya tunas serta melindungi tanaman cabe rawit dari serangan hama / penyakit sejak masih dalam keadaan biji.

4. Pengecoran
Kocorkan larutan Pupuk Hayati M-BIO dosis 1 liter / 150 liter air, sebanyak 200 ml per tanaman setiap 7 hari sekali. Pengecoran dilakukan supaya kandungan mikroba serta hormon ZPT (auksin, sitokinin & giberelin) dapat bekerja dengan sempurna dalam meningkatkan kemampuan tanaman untuk menyerap unsur hara, menekan pertumbuhan bakteri patogen yang mengganggu tanaman cabe rawit serta menyempurnakan proses pertumbuhan tanaman cabe rawit secara keseluruhan sehingga mampu meningkatkan hasil panen.

5. Pemupukan susulan
Saat tanaman cabai rawit berumur 15 – 20 hari setelah tanam, cara memupuk cabe rawit ditahap ini yaitu dengan melakukan pemupukan susulan menggunakan pupuk organik cair yang mampu mencukupi kebutuhan nutrisi tanaman cabe dalam proses pembentukan bunga & buah. Di masa ini, sangat tidak disarankan mengaplikasikan pupuk organik / anorganik yang banyak mengandung unsur hara N (nitrogen) karena dapat menyebabkan tanaman cabe rawit malas berbunga / berbuah. Simak cara pembuatan pupuk susulan cabe rawit dibawah ini,
Bahan-bahan:
- Sabut Kelapa / kulit buah-buahan: 2 kg
- Buah-buahan setengah busuk / batang pohon pisang : 5 kg
- seresah daun / daun gugur:  2 kg
- Air cucian beras: 3 liter
- Gula merah / gula putih: 100 gr
- Air: 12 liter
- Pupuk Hayati M-BIO: 105ml (7 tutup botol)

Pembuatan:
  • Larutkan air, gula, air cucian beras dan Pupuk Hayati M-BIO hingga tercampur rata di dalam ember cat / wadah yang bisa ditutup rapat
  • Masukkan bahan-bahan organik yang telah dicacah, setidaknya campuran bahan organik bervolume ⅓ dari total keseluruhan. Pastikan semua bahan organik terendam air dan campur rata sekali lagi.
  • Tutup rapat ember / wadah supaya proses fermentasi bekerja dengan sempurna
  • Lakukan pengadukan sehari sekali selama 7 hari, setelah itu pupuk susulan tanaman cabe rawit siap diaplikasikan.

Cara Pengaplikasian Pupuk susulan cabe rawit
  • Setiap satu liter pupuk organik cair ini harus dicampur dengan 5 - 10 liter air, boleh ditambah air bila dirasa terlalu pekat.
  • Sebelum disemprotkan, saring dahulu larutan pupuk agar sisa-sisa bahan organik yang tidak larut-- tidak terbawa ke dalam tangki sprayer.
  • Kocorkan 1 gelas kecil / 200 ml pupuk susulan ini ke lubang akar tanaman cabe rawit, sebagian lagi boleh disemprotkan ke bagian batang, daun & buah muda menggunakan sprayer.
  • Sisa / bahan organik yang tidak larut juga memiliki kandungan nutrisi yang kurang lebih sama, setelah dikeringkan bisa dibenamkan di kiri-kanan tanaman cabe rawit di hari selanjutnya.
  • Lakukan pemupukan susulan setiap 10 hari sekali supaya nutrisi yang dibutuhkan tanaman cabe rawit terpenuhi.

Peran Penting Pupuk Hayati M-BIO dalam Cara Memupuk Cabe Rawit

 cara memupuk cabe rawit
1 liter cukup untuk 1 ton pupuk organik padat
Pupuk Hayati M-BIO adalah pupuk biofertilizer pelopor pelestari lingkungan yang mengandung mikroba majemuk hidup menguntungkan bagi tanaman cabe rawit diantaranya: Azotobacter sp, Bacillus sp, Lactobacillus sp, Saccharomyces sp. yang mampu mendekomposisi bahan-bahan organik secara anaerob (tanpa oksigen) lebih cepat dibanding proses pembuatan pupuk kompos biasa (7-10 hari saja) dan menghasilkan pupuk organik matang yang kaya akan unsur hara serta lebih mudah diserap oleh tanaman cabe rawit. 

Karena itulah mengapa penggunaan pupuk hayati M-BIO dalam proses pembuatan pupuk organik dapat meningkatkan efisiensi pemupukan yang berkelanjutan serta penggunaan pupuk anorganik / pupuk kimia dalam cara memupuk cabe rawit dapat dikurangi dan/atau ditinggalkan. Selain itu, pupuk hayati M-BIO juga mengandung berbagai hormon perangsang tumbuh seperti Auksin, Giberelin, Sitokinin dan enzim sebagai senyawa bioaktif untuk pertumbuhan tanaman. Berikut ini beberapa manfaat hormon ZPT Pupuk Hayati M-BIO dalam cara memupuk cabe rawit:
  1. Merangsang proses perkecambahan biji,
  2. Merangsang proses pembentukan dan pertumbuhan akar.
  3. Merangsang pertumbuhan tunas.
  4. Merangsang proses pembelahan dan pembesaran sel. 
  5. Mampu menyebabkan tanaman berbunga sebelum musimnya
  6. Merangsang terbentuknya bunga dan buah.
  7. Membantu memperbesar ukuran pada buah
  8. Mencegah kerontokan buah.
  9. Menghambat proses penuaan pada hasil panen.

DAPATKAN SEKARANG!!
Diskon 10% untuk 1 btl pertama
Info Lengkap Harga dan Pemesanan
 cara memupuk cabe rawit - pemesanan m-bio porasi
Distributor & Agen Resmi M-BIO Porasi
Keamanan dan Kenyamanan Privasi Pelanggan Terjamin

*(( Cara Memupuk Cabe Rawit ))*

Line ID:
mbioporasi
Telegram ID:
@mbioporasi
Posted by: M-BIO PORASI
SHARE
    Blogger Comment
    Facebook Comment

0 komentar:

Posting Komentar