Pupuk untuk Cengkeh Baru Tanam

Berikut ini jenis pupuk untuk cengkeh baru tanam yang terbukti cocok serta aman diaplikasikan untuk menunjang pertumbuhan awal tanaman cengkeh. Perlu dipahami bahwa di usia 0-4 tahun merupakan usia yang sangat penting bagi tanaman cengkeh, karena di usia 5 tahun biasanya pohon cengkeh sudah bisa dipanen. Jika selama usia awal tanam kebutuhan nutrisi tanaman cengkeh tidak terpenuhi, besar kemungkinan panen tanaman cengkeh tidak akan memuaskan alias tidak sesuai harapan. Berikut beberapa hal yang perlu dilakukan secara rutin untuk merawat tanaman cengkeh:

Rumput / gulma yang tumbuh di sekitar pohon cengkeh perlu dicabut agar tanaman cengkeh terhindar dari penyakit dan tidak berebut unsur hara.
Pada musim kemarau tanaman cengkeh sebaiknya disiram 2x sehari setiap pagi dan sore hari.
Khusus wilayah yang sekiranya jauh dari sumber air, tutuplah tanah sekitar tanaman cengkeh dengan pelepah / batang pisang untuk mengurangi penguapan air pada tanah.
Pengecoran / siram lubang akar tanaman cengkeh setiap 2 minggu sekali, dengan larutan Pupuk Hayati M-BIO 1 liter yang dicampur dengan air bersih sebanyak 150 liter air untuk mempercepat pertumbuhan serta melindungi akar dari serangan hama. (baca juga: kandungan Pupuk Hayati M-BIO)
Penyemprotan juga perlu dilakukan setidaknya 3x dalam sebulan (atau 10 hari sekali), semprot sekitar batang, daun dan buah muda dengan larutan pupuk hayati M-BIO konsentrasi 7 tutup botol yang dicampur dengan air bersih 14 liter.
Pemupukan yang baik dilakukan saat menjelang atau di akhir musim penghujan. Cara pemberian pupuk yang benar bukan dibenamkan di dekat batang pohon akan tetapi di bawah mahkota daun / tajuk akar yaitu dengan membuat lubang (parit galian) tempat pupuk melingkari pohon, cara ini juga terlah teruji dapat mencegah rayap merusak perakaran cengkeh. Simak cara membuat pupuk untuk cengkeh baru tanam dibawah ini,

1 liter cukup untuk 1 ton bahan organik

Bahan-bahan:

- Kotoran Hewan (Sapi, ayam, kambing dll): 500 kg

- Rumput hijau, dedaunan dan azola: 200 kg

- Tanaman sisa panen: 300 kg

- Dedak / bekatul / abu kayu: 50 kg

- Gula merah / gula putih: 1 kg

- Air: ± 50 liter

- Pupuk Hayati M-BIO: 1 liter

Pembuatan:

Larutkan Pupuk Hayati M-BIO, gula & air di dalam wadah hingga tercampur rata. (simak: keunggulan Pupuk Hayati M-BIO)
Campur rata bahan-bahan organik yang telah dicacah menggunakan sekop.
Siramkan larutan M-BIO, air & gula secara merata dengan menggunakan embrat pada campuran bahan organik, sampai kandungan air pada campuran bahan organik tersebut mencapai ± 50% (adonan bila diremas dengan tangan air tidak menetes dan apabila remasan dilepas adonan mekar)
Adonan ditumpukkan merata di tempatnya, kemudian ditutup dengan terpal atau penutup lainnya supaya tidak terkena hujan dan sinar matahari langsung.
Setelah 6-8 jam, suhu adonan diperiksa. Selanjutnya aduk-aduk / balik adonan sampai suhu adonan dingin kemudian ditutup kembali.
Setelahnya, adonan harus dibalik / diaduk kembali setiap hari untuk menjaga suhu adonan tetap di bawah 40° C.
Setelah ± 7-10 hari fermentasi, pupuk untuk cengkeh baru tanam siap diaplikasikan.

Cara Pengaplikasian pupuk untuk cengkeh baru tanam:

Pupuk untuk cengkeh baru tanam ini diaplikasikan sama seperti cara penggunaan pupuk organik lainnya, galilah parit disekeliling tajuk akar pohon cengkeh dan tebarkan 7,5 kg pupuk organik padat yang telah matang diatas kemudian tutup kembali dengan tanah
Pemupukan boleh 3x setahun atau cukup 6 bulan sekali disesuaikan dengan tingkat kesuburan tanah.
Jumlah / dosis pupuk untuk cengkeh baru tanah sebaiknya ditingkatkan secara bertahap setiap tahunnya supaya kebutuhan nutrisi selalu tercukupi. (tahun I: 7,5 kg, tahun II: 8,5 kg, tahun III: 9,5 kg)

DAPATKAN SEKARANG!!

Diskon 10% untuk 1 btl pertama

Info Lengkap Harga dan Pemesanan